Selasa, 20 Juli 2010

Tanjung Lesung (Panimbang) Terus Dikembangkan

Kawasan wisata Tanjung Lesung yang terletak di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis akan terus dikembangkan.

"Kita akan terus mengembangkan kawasan Tanjung Lesung itu di antaranya dengan menggandeng pihak investor agar wilayah objek wisata tersebut bisa lebih maju," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang Aah Wahid Maulani di Pandeglang, Senin.

Pengembangan kawasan Tanjung Lesung, kata dia, merupakan bagian dari provinsi Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang telah menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan di samping pertanian secara luas.

Ia juga menjelaskan, adanya rencana pembangunan Bandara Banten Selatan di Kecamatan Panimbang dan pembangunan jalan tol dari Balaraja-Tangerang hingga ke Tanjung Lesung akan mendukung pengembangan kawasan tesebut.

"Setelah Bandara dan jalan tol itu dibangun maka akses transportasi ke Tanjung Lesung akan semakin lancar, maka akan sangat mendukung pengembangan daerah wisata itu," ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang Cecep Djuanda secara terpisah menjelaskan, ada tiga alasan mengapa objek wisata Tanjung Lesung dijadikan sebagai kawasan strategis yakni karena wilayah itu merupakan kawasan nasional, masuk dalam tujuh kawasan pengembangan dan memenuhi syarat untuk pengembangan wisata sesuai dengan UU No.20 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Sedangkan tujuh daerah yang menjadi fokus pengembangan periwisata, kata dia, yakni Carita, Pulau Umang, Labuan, Bama, Cikeudal dan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) serta Tanjung Lesung.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang, telah mengeluarkan Perda No.2 tahun 2002 tentang Pariwisata Tanjung Lesung dengan luas arela peruntukan ribuan hektare wilayah tersebut merupakan kawasan potensial untuk dibangun dan dikembangkan.

Pengembangan kawasan tersebut, kata dia, akan dorong melalui kerja sama dengan investor, namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Menurut dia, saat ini ada beberapa investor yang mengelola kawasan wisata Tanjung Lesung yakni PT Banten West Java dengan luas areal 1.500 hekatere (Ha), PT Pradita Prima (200 Ha), PT Rumpun Bambu (30 Ha), PT Andalan Bhakti (100 Ha), PT Bina Pusaka (150 Ha), PT Catur Karyasa (50 Ha), PT Kalapa Koneng (50 Ha) dan PT Syafiera Amalia (270 Ha).

"Seluruh investor itu telah kita undang untuk membicarakan pengembangan kawasan Tanjung Lesung sebagai kawasan strategis itu," ujarnya.

Pengembangan Tanjung Lesung sebagai kawasan strategis melibatkan lintas sektoral di antaranya Dinas Kebersihan dan Tata Ruang dan instansi lainnya. (Sumber: Antara)


Sumber :
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.04.19.15032945
19 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar