Selasa, 20 Juli 2010

Antam Ambil Alih Pengelolaan Pertambangan Di Cimanggu

PT Aneka Tambang (Antam) akan mengambil alih pengelolaan manajemen pertambangan di Kecamatan Cimanggu, Pandeglang – Banten. Sebelumnya, pemilik kuasa tambang di wilayah itu adalah PT Cibaliung Sumber Daya (CSD) yang bekerja sama dengan perusahaan asing.

Dijelaskan oleh Direktur PT. CSD, Winardy, saat ini proses penyerahan pengelolaan managemen sedang dilakukan oleh PT Antam dan PT CSD. Prediksinya, sekitar lima bulan ke depan, prosedur penyerahan aka rampung dalam waktu sekitar lima bulan.

“Prosedur yang tengah ditempuh PT Antam dengan PT CSD, diibaratkan pasangan yang akan menikah. Antam saat ini baru lakukan peminangan, lima bulan lagi resmi nikah,” kata Winardy saat ditemui seusai serah terima Direktur PT CSD di halaman kantornya.

Winardy juga mengungkapkan, selama ini pengelolaan tambang di yang kawasan itu dilakukan melalui kerjasama antara PT. CSD dengan PT. Austindo (perusahaan asing-Red). Penanaman Modal Asing (PMA) di pertambangan itu mencapai 65 persen saham pertambangan. Sementara Antam hanya lima persennya.

“Tapi untuk ke depan sepenuhnya manajemen di pegang Antam,” terang Winardi.

Sementara terkait permasalahan lingkungan di sekitar lokasi tambang emas, terutama yang berdekatan dengan areal pertambangan, seperti Desa Padasuka dan Desa Mangkualam Kecamatan Cimanggu, Winardy berharap bisa melakukan penanganan bersama masyarakat setempat.

Terpisah, Camat Cimanggu Moch Saefudin, berharap pihak perusahaan pertambangan dapat memberikan pendidikan pertambangan kepada masyarakat, sehingga mampu menciptakan ahli tambang dari masyarakat setempat. Untuk itu, ia meminta perusahaan mau merekrut tenaga kerja dari warga sekitar sesuai dengan kemampuan masyarakatnya.

“Diharapkan kekurangan yang jadi kendala, untuk dilaksanakan penambangan dapat teratasi, begitu juga keterlibatan masyarakat yang sangat besar memiliki peran mendukung, agar dapat dipedulikan oleh pihak perusahaan,” ujar Camat.

Disisi lain, masyarakat berharap manajemen baru perusahaan itu lebih memperhatikan aspirasi masyarakat. Mengingat sejauh ini keinginan warga untuk mengungkapkan berbagai persoalan terkait dengan keberadaan pertambangan diwilayah mereka, belum terfasilitasi. Warga berharap Antam memiliki inisiatif untuk lebih mengetahui apa yang ada di masyarakat.

“Masih banyak kendala yang harus dicarikan solusi oleh manajemen baru, seperti permasalahan yang dikontrak maupun dibeli perusahaan. Masalah polusi yang harus ditelan masyarakat begitu saja, seperti dengan bisingnya suara yang muncul baik dari kendaraan dengan bobot angkut tonase besar yang kerap melintas di tengah perkampungan penduduk, juga harus dipecahkan agar bisa menciptakan suasana yang kondusif,” ujar beberapa warga usai menyaksikan serah terima kepemimpinan di perusahaan tersebut. (End)


Sumber :
http://www.koranbanten.com/2009/02/24/antam-ambil-alih-pengelolaan-pertambangan-di-ujung-kulon/
24 Februari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar